Sang Diva Vina Panduwinata
Dedicate Of VinaPanduwinata
Selasa, 26 Agustus 2014
Jumat, 18 Juli 2014
Tangis Vina Panduwinata Pecah saat Ingat Dua Keponakannya
Suara.com - Keluarga penyanyi
Vina Panduwinata akan menggelar tahlilan untuk memanjatkan doa bagi dua
keponakan Vina, Shaka Tamaputra dan Miguel Gyasi Panduwinata yang jadi
korban jatuhnya pesawat MAS MH17 akibat ditembak peluru kendali di
kawasan Torez, dekat kota Shakhtarsk di timur Ukraina, Kamis (17/7/2014)
sore waktu setempat.
“Nanti malam ada tahlilan. Ini malam pertama. Saya mau tahilan selama
tujuh hari,” kata Mama Ina, sapaan akrab Vina, ditemui di ayah korban,
Jani Panduwinata, komplek Bona Indah, B3 no 23. Lebak Bulus, Jakarta
Selatan, Jumat (18/7/2014).
Pantauan Suara.com,
sejumlah kerabat maupun keluarga sudah berdatangan ke rumah bercat
putih itu. Tampak pula beberapa karangan bunga ucapan berduka yang
berdiri rapih di depan pagar rumah.
Sebelumnya, warga setempat juga sempat menggelar salat gaib di rumah
duka siang tadi. Malam harinya, mereka akan kembali untuk ikut tahililan
bersama keluarga.
Shaka dan Miguel, merupakan anak laki-laki dari Jani Panduwinata,
adik bungsu Vina hasil pernikahannya dengan Shamira. Keduanya tidak
tercatat dalam daftar korban WNI karena sudah menjadi warganegara
Belanda.
Pesawat MAS MH17 yang ditumpangi Shaka dan Miguel jatuh dalam
perjalanan menuju bandara Kuala Lumpur, Malaysia dari bandara Schippol,
Amsterdam, Belanda. Pesawat mengangkut 283 penumpang dan 15 awak
pesawat. 12 orang di antaranya WNI. Tak ada korban selamat dalam
peristiwa tersebut.
Dua Keponakan Jadi Korban MAS MH17, Vina Panduwinata Berurai Air Mata
Jakarta, Hanter - Vina Panduwinata mengaku syok karena dua orang dari beberapa warga negara Belanda, korban pesawat naas MH17 yang jatuh di Ukraina, dengan dugaan tertembak sebuah roket, adalah keponakannya.
Kedua keponakan penyanyi legendaris era-80 itu adalah Shaka Tamaputra
Panduwinata (21) dan Miguel Gyasi Panduwinata (13). Keduanya adalah
kakak beradik.
Ditegaskan si burung camar, awalnya keluarga menduga penumpang pesawat naas tersebut, masih ada yang selamat, tapi setelah melihat berkeping-keping pesawat, habis tersebut langsung pupus.
"Banyak sih sebenarnya, karena kan kita sering jalan, mereka gak pernah sungkan-sungkan sama mama Ina. Bahkan Miguel dah kaya anak mama Ina sendiri," ungkap Vina yang sekarang ini acap membahasakan dirinya dengan sebutan Mama Ina kepada terbit di rumahnya Taman Bona Indah Blok B3 No. 20, Jakarta Selatan.
Keduanya dikatakan mama Ina, punya rencana akan pulang kampung ke Indonesia untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga, dan melanjutkan berlibur ke Pulau Dewata sampa pada 13 Agustus mendatang.
Semua rencana itu, akhirnya kandas disaat membaca berita tragedi pesawat yang ditumpangi keponakannya.
Ditegaskan si burung camar, awalnya keluarga menduga penumpang pesawat naas tersebut, masih ada yang selamat, tapi setelah melihat berkeping-keping pesawat, habis tersebut langsung pupus.
"Banyak sih sebenarnya, karena kan kita sering jalan, mereka gak pernah sungkan-sungkan sama mama Ina. Bahkan Miguel dah kaya anak mama Ina sendiri," ungkap Vina yang sekarang ini acap membahasakan dirinya dengan sebutan Mama Ina kepada terbit di rumahnya Taman Bona Indah Blok B3 No. 20, Jakarta Selatan.
Keduanya dikatakan mama Ina, punya rencana akan pulang kampung ke Indonesia untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga, dan melanjutkan berlibur ke Pulau Dewata sampa pada 13 Agustus mendatang.
Semua rencana itu, akhirnya kandas disaat membaca berita tragedi pesawat yang ditumpangi keponakannya.
Pesawat Malaysia Airlines bernomor MH17 berpenumpang 298 orang jatuh di perbatasan Rusia-Ukraina, Kamis (17/7). Pesawat tersebut terbang dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur.
Menurut Kantor berita Reuter, Jumat (18/7), jenazah ditemukan di antara puing-puing pesawat. Burung besi itu ada di dekat Desa Grabovo dan puingnya terlempar hingga 15 kilometer.
Vina sangat terguncang mendengar kabar ini, bahkan air matanya terus menetes tanpa ia hiraukan. Kepergian kedua kakak beradik itu jelas membuatnya tak berdaya, pasalnya baru-baru inimereka sudah banyak rencana akan menghabiskan waktu bersama.
"Sedih sekali ya. Dua tiga minggu yang lalu saya gampang nangis, kenapa ya, kalau di luar itu nggak. Seminggu ini, Miguel itu kan dari kecil sudah disaratain jadi anak mamah Ina ya. Kalau dalam jawa kan ada yang kaya gitu," ujarnya tersedu-sedu.
Rencananya besok, Jani Panduwinata, ayah Shaka dan Miguel berencana terbang ke Ukraina untuk memastikan kabar dan mengawal proses identifikasi hari ini.
"Rencanannya ayahnya akan berangkat ke Ukraina untuk mengurus semuanya. Melihat apa yang tersisa apa yang masih dibawa. Adek aku yang penting bisa melihat jenazahnya biar puas. Kemungkinan tak bisa lebaran disini. Kita semua ingin tahu apa kejadian sebenarnya, apakah di rudal?" kata Vina sambil mengusap air mata dengan tisu.
Shaka dan Miguel, merupakan anak laki-laki dari Jani Panduwinata, adik bungsu Vina hasil pernikahannya dengan Shamira. Keduanya tidak tercatat dalam daftar korban WNI karena sudah menjadi warganegara Belanda. Pesawat MAS MH17 yang ditumpangi Shaka dan Miguel jatuh dalam perjalanan menuju bandara Kuala Lumpur, Malaysia dari bandara Schippol, Belanda. Pesawat diduga ditembak peluru kendali.
Doa dan Harapan Vina Panduwinata
Tak ada yang bisa dilakukan Vina, ia pun berharap dan berdoa, meski apa yang terjadi tidak akan pernah kembali.
"Lagi minta sama Tuhan, bahwa mereka masih ada karena anak-anak yang masih bersih. Mamah yakin mereka mendapatkan tempat yang baik. Karena mereka tak bersalah apa-apa. Mereka pasti akan ada di taman surga," pintanya.
Omo, Pembantu Menangis
Ada kisah dibalik kesedihan yang dialami kedua kakak beradik yang tewas bersama ratusan penumpang lainnya. Almarhum berniat akan berlibur bersama keluarga tercinta ke Pulau Dewata, Bali.
Bahkan almarhum sudah mempersiapkan tiket dan akan mengikutsertakan pembantu yang bernama Omo. Menurut ceritanya, sebelum kejadian almarhum berbicara kepada Omo. Almarhum sangat sayang kepada pria yang disapa mamang ini.
"Mang nanti ikut liburan ke Bali ya, saya sudah nabung dari kemarin untuk beli tiket mamang ke Bali," ungkap Omo kepada Harian Terbit, di perumahan taman Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (18/7).
Lebih lanjut pria yang sudah bekerja hampir 30 tahun lebih itu, katanya, ia menangis sedih saat mendengar berita di televisi. Ia pun tak menyangka apakah benar kejadian tersebut.
"saya tahu dari tv, katanya pesawat yang di tumpangi itu hancur dan gak ada yang selamat. Dia nelpon dari Belanda, mang nanti ikut ya kita liburan," ceritanya.
"Mau ke Bali. Dia (Miguel) "mang nanti ketemu disana ya (Bali) tiket sudah disiapkan" kata Omo menceritakan pembicaraan mereka.
Mamang pun tak menyangka almarhum mengajaknya yang menurut renana mereka akan berlibur sampai 13 Agustus 2014. Kenangan yang masih diingat pria berusia 50 tahun itu disaat Miguel mengatakan sudah membelikan baju untuknya.
Kronologi Hancurnya Pesawat
Malaysia Airlines MH17 jatuh di Ukraina Timur, diyakini akibat ditembak. Pemerintah Ukraina menyatakan bahwa pesawat penumpang Malaysia Airlines ditembak jatuh di kawasan timur, daerah yang menjadi basis pemberontak pro-Rusia.
Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, mengatakan pesawat jatuh akibat "tindak terorisme". Pesawat dengan nomor penerbangan MH17 ini tengah dalam perjalanan dari Amsterdam, Belanda, ke Kuala Lumpur ketika jatuh pada Kamis sore waktu setempat. Lebih dari separuh penumpang diketahui merupakan warga negara Belanda.
(Lemsky)
Senin, 20 Januari 2014
Saat Vina Merekam Citra Biru
Tahun 1979 Vina Sastaviyana Panduwinata pulang kampung setelah
bertahun-tahun bermukim di Jerman Barat.Kerabat dekat maupun keluarganya
meminta agar Vina lebih baik menjalani karir musik di Indonesia saja.
Pemusik Mogi Darusman bahkan membujuk agar Vina lebih bagus berkiprah di
Indonesia saja.Vina yang telah melahirkan singles Java/Singles Bar pada
label RCA Jerman Barat akhirnya luluh,dan pulang ke Jakarta Indonesia.
Suaranya yang khas,kenes,sexy dan manja menjadi daya tarik yang memikat banyak kalangan di Jakarta pada awal 80an termasuk Jackson Arief pendiri dan pemilik label Jackson Records and Tapes yang berdomisili di Pluit Jakarta itu.Jackson Arief memiliki persyaratan utama untuk mengontrak penyanyi atau band dibawah label Jacksons Record.”Mereka harus memiliki suara yang unik dan berbeda dari penyanyi yang telah ada.Karakternya harus kuat” kurang lebih demikianlah yang dipaparkan Jackson Arief.
Maka lihatlah para penyanyi yang dikontrak pada saat Jackson Record
pertamakali berdiri pada tahun 1977 antara lain adalah Farid Hardja
bersama Bani Adam hingga Deddy Stanzah bersama Silver Train.Keduanya
memiliki warna suara yang unik dan berkarakter.
Akhirnya Vina Panduwinata pun dikontrak oleh Jackson Record &
Tapes.Suara Vina yang lentur,sexy dan manja ini memang dekat dengan
musik bernuansa R&B kontemporer.Musik pop yang berkecemndrungan
seperti itulah yang kemudian menyarungi nuansa album debut Vina
Panduwinata bertajuk “Citra Biru” itu.
Sederet pemusik muda berbakat ditunjuk untuk mengiringi vokal Vina
Panduwinata yang khas.Mereka adalah Billy Budiardjo,Rudy Gagola,Dodo
Zakaria,Chris Manuel Manusama,Jose,Morgan Sigarlaki dan Carry Poetirai.
Adapun lagu-lagu yang dinyanyikan Vina ditulis oleh Billy J
Budiardjo,Rudy GagolaDarwin,Dodo Zakaria serta dua komposer alumni Lomba
Cipta Lagu Remaja Prambors James F Sundah yang dikenal lewat lagu Lilin
Lilin Kecil serta Chris Manuel Manusama yang dikenal lewat lagu Kidung.
Album ini berhasil mencuatkan lagu Citra Biru karya James F Sundah
yang saat itu mulai kerap di putar diberbagai radio swasta .Bahkan
setelah album perdana ini dirilis Vina Panduwinata memperoleh
penghargaan sebagai “Penyanyi Wanita Terbaik” dari hasil polling
pembaca majalah remaja Gadis.
Muka A
- “Mawar Merah (Rudy Gagola)
- “Citra Biru”(James F Sundah)
- “Aku Cinta Kau” (James F Sundah
- “Bahagia” (Rudy Gagola)
- “Rindu” (Rudy Gagola)
- “Khusuk” (Chris M Manusama)
- “Denny” (Rudy Gagola)
- “Jejaka Sendu” (Billy J Budiardjo/Amir )
- “Murka” (Rudy Gagola)
- “Salam Kami Dalam Lagu” (Chris M Manusama)
Sumber : Dennysakrie63's Blog
Vina Telah Merintis Debut Album Internasional Sejak Tahun 1978
Mungkin berbeda dengan penyanyi-penyanyi sekarang yang sangat
berambisi ingin menjadi penyanyi internasional dengan
menggembar-gembirkan slogan Go Internasional namun tak berbuah bukti,
maka Vina Panduwinata tanpa banyak gembar-gembor malah telah melakukan
hal tersebut sekitar 35 tahun yang lalu lewat rilisan singles
Java/Singles Bar pada label internasional RCA Jerman di tahun 1978.
Mungkin banyak yang tak mengetahui hal ini. Dan uniknya, Vina Panduwinata malah memilih untuk kembali ke Indonesia menekuni karir musiknya yang dimulai sejak tahun 1980 lewat album “Citra Biru” yang dirilis Jackson Records and Tapes.Menurut Vina,ikhwal lembalinya ke Jakarta itu atas anjuran pemusik almarhum Mogi Darusman.Mogi yang juga pernah merilis beberapa rekaman di Austria dan Barcelona itu menganjurkan agar Vina kembali ke Indonesia.
Inilah singles internasional penyanyi (Indonesia Vina Panduwinata (Foto Denny Sakrie)
Mogi yakin bahwa Vina akan menjadi sosok yang lebih dibicarakan orang dalam khazanah musik Indonesia.Apa yang dianjurkan Mogi ternyata memang benar.Vina akhirnya meraih sukses gilang gemilang di negaranya sendiri,Indonesia.
Senin, 25 Februari 2013
Vina Panduwinata: Cantik dari Dalam
Penguasaan diri dengan segala kerendahan hati adalah satu dari sekian banyak
resep cantik ala Vina.
Suaranya
yang serak-serak basah mengalun indah begitu melantunkan lagu. Tapi tak
hanya suaranya yang luar biasa, sang pemilik suara bernama lengkap Vina
Dewi Sastaviyana Panduwinata dan akrab disapa Vina Panduwinata
ini juga memiliki kehidupan luar biasa. Banyak ilmu yang diberikan
kepada kami. Ucapannya yang tenang sekaligus menyenangkan membawa GH
kepada perbincangan yang seru sekaligus menghibur. Tawa lepas seperti
dibuat tiada henti oleh wanita kelahiran Bogor, 6 Agustus 1959 ini.
Tidak itu saja, dia menghanyutkan kami dalam perenungan tentang
kehidupan. Perenungan tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang
manusia, baik untuk masyarakat biasa maupun pemimpin.
Apa rahasia hidup sehat Anda?
Segala
sesuatu harus seimbang, termasuk makanan. Saya tidak selalu makan
daging dan sayur. Untuk menyeimbangkan aktivitas saya yang begitu
melimpah, saya mengonsumsi menu berserat, karbohidrat, dan protein.
Keindahan suara Anda sepertinya diraih tanpa usaha. Apa betul?
Ini
adalah anugerah Tuhan. Saya selalu minta ampun kepada-Nya, karena
terlalu santai dan tidak menjaganya. Saya sering berbagi ke
penyanyi-penyanyi baru, kalau kita di atas panggung jangan suka merasa
sebagai ratu ataupun raja, karena ratu dan raja kita sebenarnya adalah
penonton. Kedua,jangan
pernah berpikir kalau Anda lebih baik daripada orang lain. Tetapi
jangan juga merasa kurang. Itulah yang membuat Anda ringan dalam
melangkah.
Apakah Anda memiliki ritual khusus sebelum naik ke atas panggung?
Dari
dulu saya paling marah kalau ada permintaan foto, ajakan untuk
berbicara, dan wawancara setengah jam sebelum bernyanyi. Dulu saya
sering muntah. Pernah saat itu dengan Dono Warkop, saat kita harus
tampil bersama, kami muntah bersama sambil berhadapan. Tetapi kalau
tidak begitu, bisa gelagapan. Sampai 30 tahun ini saya tidak dapat
berubah. Sekarang saya berusaha mencari ketenangan dengan berdoa sebelum
pentas di atas panggung.
Apa rahasia Anda untuk merasa lebih cantik?
Jangan
kita memilih sesuatu karena harga dan citra. Saya selalu memilih segala
hal dengan hati nurani dan perasaan cocok. Dengan begitu saya akan
merasa nyaman dan juga cantik. Aura dan energi akan keluar saat berada
di panggung.
Pernah melakukan kesalahan saat di panggung?
Saya pernah melakukan kesalahan, dan ternyata kok malah membuat penonton senang. Pernah saat bernyanyi saya berkata, ‘ups‘. Kemudian orang tertawa-tawa. Saya pun membalasnya, ‘Nah,
ini nih, karena saya sudah tua, saya lupa.’ Mereka kemudian tertawa.
Inilah cara bagaimana menggosok kekurangan dan memoles kelebihan kita.
Jadi, segala yang kita punya bisa menjadi cantik dan akan menjadi cantik
kalau kita bisa menguasai diri kita.
Bagaimana Anda memandang kegiatan menyanyi Anda dibandingkan dengan profesi lain?
Semua
profesi sama. Dalam satu hari saya hanya memiliki 1/3 dari 24 jam.
Sementara itu 2/3-nya saya habiskan untuk bekerja. Saya perlu mengatur
diri agar bermanfaat dan pintar membawa diri sehingga bisa hidup dengan
nikmat. Kalau dianggap berat, maka akan menjadi berat. Tetapi kita juga
tidak boleh mengentengkan masalah ataupun mencoba menjadi orang lain
dalam pekerjaan.
Manifestasi Anda sebagai “Diva” itu seperti apa?
Kata
Diva bisa disejajarkan dengan Dewi. Kalau saya lihat dalam 20 tahun
terakhir ini, kata “diva” sudah dikomersialkan. Menurut saya Diva bukanlah sosok idola, melainkan orang yang bermanfaat untuk semua umat. Setiap orang berhak mengatakan siapa Diva mereka. Bagi saya Bunda Theresia adalah Diva.
Dari 30 tahun perjalanan karier Anda, apa pelajaran hidup yang dapat Anda ambil?
Tentu banyak sekali pelajaran yang dapat diambil. Salah satunya pelajaran tentang begitu banyak macamnya manusia. Mereka tidak dapat ditebak. Ada
perempuan berwajah galak dan suka cemberut, tetapi berhati malaikat.
Dari itu semua saya selalu menanamkan pada diri saya: jangan pernah
tidak senyum dan jangan pernah merasa rugi berbuat baik pada orang lain.
Jadi, lakukan yang terbaik.
Nasihat apa yang paling Anda ingat dari orangtua Anda?
Setiap
napas yang kita hirup harus selalu kita tebus dengan sesuatu yang
bermanfaat untuk diri kita dan orang lain. Almarhum ayah saya selalu
mengatakan, ‘Vina kamu harus bersyukur, karena kamu diberikan kesempatan
oleh Tuhan untuk mendapatkan pekerjaan yang luar biasa.’ Saya merasa
tersanjung saat itu. Kemudian saya bertanya, ‘Kok
mulia, Pa?’ Jawabnya, ‘Menyenangkan hati orang lain adalah sebuah
pekerjaan mulia. Tetapi jangan salah gunakan kesempatan mulia ini.’ Saya
pun menginterpretasikannya dengan tidak mencari-cari musuh di dalam
pekerjaan dan termasuk kehidupan.
Kapan periode paling berharga dalam kehidupan Anda?
Saat
melahirkan anak saya pada tahun 1990-an. Periode itu adalah saat yang
berharga jika dibandingkan dengan mendapatkan penghargaan sekalipun.
Pada dasarnya manusia selalu mencintai dirinya sendiri. Karena lahir
dari tubuh saya. Maka, saya menyayanginya seperti saya menyayangi diri
saya.
sumber : goodhousekeeping
Kamis, 27 Desember 2012
Ini Kunci Kualitas Vokal Vina Panduwinata
Meski tak lagi muda, aksi panggung Vina Panduwinata masih saja memukau.
Kualitas suaranya seakan tidak pernah menurun. Apa kunci Si `Burung
Camar` menjaga vokalnya untuk tetap prima?
Meski
tak lagi muda, aksi panggung Vina Panduwinata masih saja memukau.
Kualitas suaranya seakan tidak pernah menurun. Apa kunci Si `Burung
Camar` menjaga vokalnya untuk tetap prima?
Vina pun membagi tips sederhana untuk menjaga pita suara. "Mama dari dulu nggak ada pantangan makanan, jangan diikuti ya. Tapi mama coba imbangi dengan minum air putih dan menjaga pola makan," ungkap Vina di Kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (26/12/2012).
Bukan hanya dari segi makanan yang harus dijaga, Vina juga memperhatikan stamina tubuhnya.
"Stamina akan terjaga kalau kita tahu kondisi tubuh, kita harus tahu butuh apa. Stamina juga jadi supplier yang baik. Kesehatan, kebutuhan kita makan yang cukup. Kalau olahraga, tapi makan enggak benar, tidur enggak benar, pola hidup nggak dijaga, ya nggak bisa juga," pungkas Vina.(MER)
Vina pun membagi tips sederhana untuk menjaga pita suara. "Mama dari dulu nggak ada pantangan makanan, jangan diikuti ya. Tapi mama coba imbangi dengan minum air putih dan menjaga pola makan," ungkap Vina di Kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (26/12/2012).
Bukan hanya dari segi makanan yang harus dijaga, Vina juga memperhatikan stamina tubuhnya.
"Stamina akan terjaga kalau kita tahu kondisi tubuh, kita harus tahu butuh apa. Stamina juga jadi supplier yang baik. Kesehatan, kebutuhan kita makan yang cukup. Kalau olahraga, tapi makan enggak benar, tidur enggak benar, pola hidup nggak dijaga, ya nggak bisa juga," pungkas Vina.(MER)
Langganan:
Postingan (Atom)