






Disamping jumlahnya yang sekitar 130 lagu dan semuanya enak didengar, juga banyak sekali lagu-lagu yang sepertinya ‘harus’ dinyanyikan. Akhirnya terpilih 36 lagu, yang kemudian oleh pihak IP Entertainment, Rama Soeprapto sebagai creative director dan Inet Leimena sebagai show director, yang tentunya dengan persetujuan Vina dan Addie MS, dipilih kembali hingga berkurang menjadi 23 lagu.
Untuk konser tersebut, aransemen dan orkestrasinya lagu-lagunya ditulis ulang (walaupun tidak berbeda nuansa dari aransemen orkestrasi asli), tetapi paling tidak orkestrasi ditulis lebih simfonik sesuai dengan jumlah musisi orkestra yang akan mengiringi Vina yaitu 57 musisi. Addie MS mengaransemen dan menulis orkestrasi 11 lagu, Aminoto Kosin 6 lagu, Singgih Sanjaya 4 lagu, Widya Kristianti dan Glenn Dauna masing-masing 1 lagu.

Latihan awal dengan rhythm section yang dipimpin oleh Aminoto Kosin dilakukan di i Studio Permata Hijau selama 4 hari sebelum rhythm section bergabung dengan orkestra. Hal tersebut perlu dilakukan karena ada beberapa lagu yang hanya diiringi oleh rhythm section “September Ceria” menjadi hit saat itu, Addie MS mengenang bahwa boleh dibilang untuk album tersebut dia tidak dibayar. “Di album itu aku ingin pakai orkestra tapi di Manila dan waktu aku bilang ke pak Jackson dia bilang duit dari mana untuk bayar saja. Sedangkan latihan bersama orkestra mulai dilaksanakan di Rossi Musik sejak 13 Februari yang akan berakhir pada 16 Februari. Setelah itu, 17 Februari dilakukan rehearsal dan run-thru sebagai persiapan Konser VIVA VINA pada 18 Februari ’06 di Plenary Hall – Jakarta Convention Centre.



posted by alfri
Konser Viva Vina 2006
Nostalgia Fans The True Diva
APRESIASI: Penampilan Vina Panduwinata dalam konser ''Viva Vina'' di Plennary Hall Jakarta Convention Center, semalam. Konser yang diiringi orkestra Addie MS itu mendapat apresiasi dari pencinta musik di Tanah Air.(60) | |
JAKARTA- Mengenakan gaun krem keemasan rancangan Anne Avanti, Vina Panduwinata yang tampak anggun dan ayu muncul dari balik tempat duduk penonton. Kemunculan Vina yang membuat 5.000 penonton Konser Viva Vina membalikkan tubuh itu dibarengi lantunan tembang ''Aku Masih Cinta''.
Setelah dia mencapai bibir panggung, terangkatlah tirai raksasa yang menyelubungi panggung utama. Saat itulah Addie MS dan 50 awak orkestranya mengiringi refrain terakhir tembang pembuka konser solo penyanyi terkemuka Indonesia itu.
Belum usai sambutan meriah penonton, antara lain Kris Dayanti, Titi Dwijayanti, Camelia Malik, Harry Capri, Ari Tulang, Ubiet (Nya' Ina Raseuki), Henky Tornando, Ermy Kulit, Deddy Dukun, Iga Mawarni, Dina Mariana, dan Bella Saphira, Vina meneruskan dengan tembang ''Apa Kabar''.
''Apa kabar?'' tanya Vina ke penonton, seusai mendendangkan tembang itu. ''Setelah 25 tahun saya berkarier di dunia musik akhirnya kita bisa ketemu lagi ya,'' ujarnya.

Usai lagu ketiga, dia lagi-lagi berkisah seperti pendongeng. ''Dulu, Om Idris Sardi mengajari saya menyanyi dengan nada tinggi,'' katanya sembari menunjuk Idris Sardi yang tersenyum.
Vina kemudian menembangkan lagu "Satu dalam Nada Cinta" karya Barce Van Houten yang diaransemen Idris Sardi. Para penonton pun ikut menyanyi.
Penonton konser Viva Vina hampir 80 persen orang-orang paro baya. Konser itu berlangsung menyenangkan sekaligus mengharukan.
Betapa tidak. Tak seperti para penyanyi yang menggelar konser solo, Vina senantiasa menceritakan latar belakang proses kelahiran lagu-lagu yang ditembangkannya. Dan hebatnya, hampir semua orang yang terlibat di balik penciptaan lagu itu hadir di antara penonton.
Tak ayal, konser Vina kali ini seolah menjadi ajang kumpul kawan lama dan fans beratnya. Tengoklah ketika Vina menghadirkan dan meminta Aryono HD berdiri agar penonton dapat mengenali parasnya ketika dia menyanyikan ''Burung Camar'' karya lelaki itu. ''Lagu ini pernah meraih Kawakami Award,'' ujar Vina.
Lagi-lagi dia memperkenalkan James F Sundah yang menciptakan ''September Ceria''. ''James silakan berdiri. Ini lagu kamu.'' Lalu mengalunlah "September Ceria" yang diaransemen Addie MS tahun 1980-an. Masih sama dengan versi aslinya dulu.
Vina tampaknya tahu benar bahwa orang besar tak akan pernah melupakan orang-orang membesarkan namanya.
Dengarlah, lagi-lagi dia menyebut nama Bob Tutuppoli, Grace Simon, dan Guruh Soekarnoputra sebagai orang yang sangat berjasa menggemblengnya sehingga menjadi Vina seperti dikenal orang sekarang.
Ya, Vina memang luar biasa. Tak mengherankan jika Addie MS yang setia mengiringi lebih dari 23 tahun menyebut Vina sebagai the True Diva. (Suara Merdeka, Benny Benke-53)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar