Selasa, 06 Desember 2011

Konser Ketiga The Emerald Voice Of Vina Panduwinata

“Vina adalah tonggak”, demikianlah pengantar dalam album kelima Vina Panduwinata, Cium Pipiku (1987). Bisa saja, pernyataan itu terlalu dini waktu itu. Namun Rabu malam kemarin (30/11/2011) Vina Panduwinata (bernama lengkap Dewi Sastaviyana Panduwinata, lahir di Bogor 6 Agustus 1959) membuktikan bahwa ia memang salah satu tonggak (milestone) musik pop Indonesia. Dialah yang terpilih menembangkan rentetan tembang nan populer yang berdengung di telinga kanak-kanak hingga orang tua di tahun-tahun keemasannya.


Di Balai Kartini, Jakarta, semalam, Vina Panduwinata, bersama HD Project dan Q+ Productions, menggelar konser tunggalnya yang ketiga (setelah Viva Vina pada 2006 dan Mei 2008 lalu) di tahun ke-30 usia karir musiknya. Dalam konser bertajuk The Emerald Voice of Vina Panduwinata itu, Vina mengundang barisan berondong (lelaki muda ganteng) sebagai bintang tamunya. Mereka antara lain Candil, Marcell, Once Mekel, Andi/rif, Judika, Hedi Yunus, Aria Baron (gitar), Yuke Sampurna (bas) dan Ovy/rif (gitar), Indo Beatbox dan Doit Band sementara pengarah musik dipegang oleh Dian HP.


Molor 45 menit dari jadwal (20.00 WIB), Sungguh (Fariz RM/ 1989), tembang yang bertempo cepat, membuka konser Vina malam tadi melalui intro rampak tifa dari Tataloe Percussions. Sebagian besar konser berdurasi tiga jam ini didominasi serangkaian medley, di mana 42 lagu disuguhkan Vina dan berondong-berondong itu bergantian. Vina, kini 52 tahun, memang memiliki rentang vokal yang tidak terlalu panjang, namun warna serak dan indulging (bermanja-manja) seakan menjadi model yang banyak ditiru penyanyi Tanah Air. Maka, masuk akal kali ini ia berbagi penampilan vokal lewat para penyanyi lelaki itu. Rasa Sayang Itu Ada (1991) dan Kasih (Cinta, 1985) disuguhkan sebagai medley pertama. Vina tentu menjadi ratu konsernya sendiri. Maka ia jugalah yang menjadi ‘MC’. Ia coba berdialog dengan duaribuan penonton, yang didominasi kaum Hawa usia pertengahan. Diawali Citra Biru, karya James F Sundah (1981), medley kedua muncul. Lagu ini disuguhkan disertai cahaya nuansa biru di panggung serta hanya diiringi permainan solo dari violis Henry Lamiri. Medley kedua ini diisi pula Mawar Merah (Dodo Zakaria, 1981), Rembulan (Adjie S, Addie MS, 1982), September Ceria (James F. Sundah, 1982) dan Biru (Dian PP, Deddy Dhukun, 1987).


Vina mengganti kostumnya dengan terusan berwarna peach, sementara tembang karyanya sendiri, Dua Anak Manusia (Cinta, 1985) dimainkan dalam nuansa rock oleh Doit Band. Lalu Marcell menjadi solois pertama yang tampil menyanyikan Aku Melangkah Lagi (1984). Dian HP membuat aransemen swing untuk Apa Kabar? (1984), dan sedikit terengah, Vina melantunkan lagu ini diikuti Logika (Oddie Agam, 1987), yang dimainkan memikat atas iringan duo rapper Indo Beatbox, yang menyajikan bebunyian perkusi lewat mulut. Usai Burung Camar (Aryono Huboyo, Iwan Abdulrahman, 1985), sebuah tembang yang menjadi julukan ‘abadi’ buat Vina, disuguhkan secara swing lagi, Vina memberikan panggung kepada Baron, Yuke, Ovy, Marcell (drums), Judika dan Candil untuk Wow (Oddie Agam, 1989), sebelum Andi/rif melantunkan Maaf (Titiek Hamzah, 1984) yang sangat lambat dan melankolis diiringi solo akordeon oleh Dian HP.


Hanya jika Vina sendiri yang menyanyikan, penonton sangat sering menjadi choir­-nya alias ber-sing along. Seperti dalam tembang bercorak disko karya Adjie Sutama, Cium Pipiku (1987). Lagu ini diikuti hit lain dari album yang sama, Surat Cinta (Oddie Agam). Vina membelah arena, menyapa kerabat dan sahabatnya, diciumi hingga menghampiri penonton yang ada di area terjauh dengan tiket termurah (Rp 500.000). Almarhum Dodo Zakaria bisa jadi adalah penyumbang hits terbanyak melalui vokal Vina, dan sering ia membuat lirik yang mengejutkan, urai Vina, saat Si Bogel (Dodo Z, 1987) yang medium tempo, dinyanyikan. Tembang romantis karya Dodo dan evergreen hingga kini, Aku Cinta Kepadamu, dinyanyikan secara duet bersama Once Mekel, kemudian.


Panggung lalu menyajikan adegan kocak melalui kuintet Hedi Yunus, Candil, Marcell, Judika dan Andi/rif, yang menyanyikan single Vina bersama Rumpies (Atik CB, Malyda dan Trie Utami), Nurlela (Dian PP, Deddy Dhukun, 1989). Vina mampu menampilkan lagu-lagunya melalui nada-nada yang tidak sama dengan versi aslinya, bak gaya meliuk-liuk para Idol. Hal ini didukung aransemen yang tentunya juga berwarna lain, bikinan Dian HP. Tak heran, penonton harus ‘beradaptasi’ dengan sajian ini. Di Dadaku Ada Kamu (Dodo Zakaria, 1984), yang dinyanyikan Vina bersama para kuintet berondong itu, contohnya. Satu persatu, berondong itu bergiliran berduet dengan Vina kemudian;  Begitulah Cinta (bersama Marcell), Tamu Istimewa (bersama Judika), Simfoni Cinta (bersama Hedi Yunus) dan Bahasa Cinta (bersama Candil).


Aku Makin Cinta (Loka Manya, 1994) dan Dia (Randi Anwar, 1984) menjadi pamungkas konser ini, melalui choir Vina dan kelima berondong itu. Meski ada sedikit fault pada satu-dua lagu, Vina masih bisa menjaga konsistensi tenggorokannya selama konser. Harus diakui, dengan vokalnya yang khas itu, ia memang telah ditakdirkan menjadi legenda musik pop Tanah Air, melalui rentetan tembang karya para komposer terkemuka zaman itu. Vina adalah tonggak. (Rizkal Dicky Satriadi/ Foto: Didit)




Senin, 05 Desember 2011

Vina Panduwinata 42 Lagu dalam Tiga Jam

HER BOYSFRIEND: Vina Panduwinata manggung bareng Hedi Yunus (kiri), Andy /rif, J
Usianya telah lebih dari setengah abad. Persisnya 52 tahun. Namun, kualitas dan staminanya sebagai penyanyi seolah tak pernah luntur dari Vina Panduwinata. Dalam konser tunggal yang bertajuk BNI Present the Emerald Voice of Vina Panduwinata, Vina sanggup melantunkan 42 lagu dalam tiga jam dengan konsep medley.

  Yang membuat konser Vina semakin megah adalah hadirnya her boys friend. Yakni, sederetan penyanyi pria kelas A yang menemani Vina bernyanyi. Di antaranya, Hedi Yunus, Once, Marcell, Judika, Andy /rif, Candil, Baron, Yuke, dan Ovy /rif. Dengan Ari Tulang sebagai show director dan aransemen musik dipercayakan kepada Dian H.P., konser tunggal penyanyi yang berjuluk Burung Camar tersebut berhasil memukau ribuan penonton yang memadati Kartini Expo Rabu malam lalu (30/11) lalu.

Apalagi, aksi panggungnya berhasil membuat penonton menjadi bagian dari konser itu. “Malam ini Mama Ina (begitu Vina menyebut dirinya, Red) ingin kita bersama-sama tak ada pengotak-ngotakan lagi musik dan umur. Musik itu selalu penuh rasa,” ucapnya kepada penonton.

  Berganti baju tiga kali, Vina pun tak segan mendatangi dan menyapa penonton di baris belakang. Perempuan yang berulang tahun setiap 6 Agustus tersebut juga mendatangi Vito, anaknya, yang datang bersama-sama temannya. Mereka bercengkerama. Terasa akrab. Penonton pun menjadi bagian dari konser, bukan sekadar menonton konser.   Setelah acara, Hedi Yunus mengungkapkan kepuasannya. “Tak menyangka jadinya seperti ini. Padahal, persiapannya cuma dua bulan,” katanya.

Hedi yang menjadi produser konser kemudian menyatakan bahwa itu tak terlepas dari peran Dian H.P. dan Ari Tulang yang sukses mengemas konser tersebut. Vina sendiri juga terlihat sumringah dan puas. “Alhamdulillah, Mama Ina merasakan ada satu getaran. Mama merasakan kebersamaan, antara yang menonton dan yang ditonton,” kata penyanyi kelahiran Bogor tersebut. “Yang di panggung itu kebersamaan semua. Tidak ada gap jenis musik, tidak ada gap jenis suara. Itu yang Mama Ina dan penonton rasakan,” tambahnya.

Setelah itu, Once menyatakan kebanggaannya bisa berduet dengan Vina. “Latihannya memang cuma tiga kali. Tapi, bagi saya, ini merupakan kebanggaan dan kehormatan bisa bernyanyi bersama Mama Ina,” ucap penyanyi yang mengaku ngefans ke Vina sejak kecil itu. (jpnn)  

Vina Kaget Konsernya Sukses Besar


Gatot Subroto, WartaKota
DIVA musik pop Tanah Air Vina Panduwinata merasa puas dengan konser tunggalnya yang baru saja berlangsung di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Rabu (30/11) malam. Menurut Vina, konser bertajuk "BNI Present: The Emerald Voice of Vina Panduwinata Concert 2011" itu berjalan sesuai keinginannya.

"Alhamdulillah Mama Ina (sebutan akrab Vina—Red) merasakan getaran yang luar biasa. Apa yang Mama inginkan terjadi. Kebersamaan antara penonton dan yang ditonton terjadi. Tidak ada gap antara tua muda, jenis suara, semuanya bersatu," tutur Vina saat ditemui seusai konser di Balai Sarbini.

Perasaan Vina memang sangat beralasan. Bagaimana tidak, sejak konser dimulai sekitar pukul 20.30 hingga berakhir pada pukul 23.30 para penonton tak henti-hentinya ikut bernyanyi. Oleh karenanya, konser yang berlangsung selama 3 jam itu pun menjadi terasa singkat.
"Jujur antara pada saat latihan sama perform langsungnya surprise banget. Mama Ina enggak mengira bahwa konsernya akan seperti ini," ungkap Vina tentang animo penonton yang tinggi selama pertunjukan. "Itulah musik, terasa indah kalau dijalankan dengan hati," ucapnya bangga.

Ribuan penonton langsung bersorak begitu Vina naik ke atas panggung sekitar pukul 20.30. Dengan hangat, Vina langsung menyapa penonton dengan gaya bicaranya yang khas.
"Selamat malam, senang sekali hari ini Mama Ina bisa bersama-sama bernyanyi dan bercerita," sapa Vina memecah suasana. Sontak, para penonton pun meneriakkan kata I love you mama dengan riuhnya.
Tanpa berlama-lama, Vina langsung menyanyikan beberapa lagu sebagai pembuka, di antaranya Kita Jumpa Lagi, Cinta yang Terakhir, Selamat Tinggal Kenangan, Dunia Kudamba, Rasa Sayang itu Ada, dan Duniaku Tersenyum. Usai semua lagu pembuka dinyanyikan, tepuk tangan pun dan sorak sorai pun membahana mengisi ruang konser.

Setelahnya, Vina kembali menyapa penonton dengan menceritakan kisah sukses 30 tahun perjalanan kariernya di bidang musik. Vina memang mengawali kariernya pada tahun 1981, lewat album perdananya bertajuk Citra Biru. Namanya terus menanjak hingga kini.
Dalam kesempatan itu, Vina berkolaborasi dengan beberapa musisi rock, seperti Baron (gitaris), Yuke 'Dewa' (pemain bas), dan Ovie /Rif (gitaris). Yang spesial, Marcell Siahaan tampil sebagai penabuh drum. Keempatnya makin lengkap dengan hadirnya dua vokalis bersuara tinggi, Judika dan Candil eks Serieus. (m7)

Konser Tunggal Vina Panduwinata Dipersiapkan Hanya 2 Bulan

Prosesnya cuma dua bulan. Bulan Oktober baru terpilih siapa saja penyanyi yang akan tampil sebagai bintang tamu, ungkap Hedi Yunus selaku promotor dari HY Project.


Konser Tunggal Vina Panduwinata Dipersiapkan Hanya 2 BulanBUKAN Vina Panduwinata namanya jika tidak mampu memberikan penampilan prima di hadapan para penggemarnya.
Terbukti di konser tunggalnya, "The Emerald Voice of Vina Panduwinata", Rabu (30/11), Vina menghipnotis ratusan penggemarnya untuk bernostalgia dengan lagu-lagu legendarisnya. Para penonton pulang dengan rasa puas, padahal tak banyak yang tahu, konser ini hanya dipersiapkan selama dua bulan!


"Prosesnya cuma dua bulan. Bulan Oktober baru terpilih siapa saja penyanyi yang akan tampil sebagai bintang tamu," ungkap Hedi Yunus selaku promotor dari HY Project.
Selama dua bulan, Hedi dibantu beberapa pihak, terus menggodok konsep konser tunggal ini hingga matang. Mulai dari aransemen oleh Dian HP, koreografi dan tata panggung oleh Ari Tulang, hingga kesiapan sang diva sendiri.

Hasilnya, berbagai kejutan pun ditampilkan. Aksi boyband kocak yang beranggotakan Hedi, Marcell Siahaan, Candil, Judika, dan Andi /Rif, salah satunya. Kelimanya beraksi bak kelompok boyband, lengkap dengan koreografi yang seragam. Ide gerakan ini juga datang secara instan.

"Ide bikin koreografi boyband justru datang dari mereka sendiri, bukan saya. Waktu latihan jam 23.30, tiba-tiba mereka punya ide untuk membuat koreografi," tutur Ari Tulang.
Begitu juga dengan pemilihan lagu penutup. Semula, tembang 'Selamat Malam' menjadi lagu pamungkas untuk menutup malam itu. Melihat atensi para penonton yang masih tinggi, Vina spontan naik kembali ke panggung membawakan lagu 'Dia'.

"Mungkin secara persiapan sangat pendek, tapi semuanya bisa terasa indah dan nikmat kalau dirasakan dengan hati," tandas Vina.